Mengapa
pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia sangat diperlukan? pertanyaan
mendasar ini sangat sering ditanyakan oleh karyawan, mereka bertanya-tanya
apakah pelatihan dan pengembangan hanya memberikan dampak bagi perusahaan saja,
jawabannya tentulah tidak.
Pelatihan
dan pengembangan sumber daya manusia sangatlah penting bagi perusahaan maupun
karyawan, karena perusahaan dan karyawan mempunyai hubungan simbiomutualisme
atau saling menguntungkan satu sama lain.
Pelatihan
dan pengembangan SDM yang tepat, dapat memberikan efek yang baik kepada karyawan.
Karyawan dapat mengembangkan diri dan mampu memahami seluk-beluk pelaksanaan
pekerjaan lebih mendalam, dapat memahami perkembangan perusahaan, memahami
sasaran yang akan dicapai perusahaan, mengerti akan perlunya kerjasama dalam
melaksanakan pekerjaan, dapat dengan mudah memahami Informasi yang disampaikan
perusahaan, dapat memahami setiap kesulitan-kesulitan yang dihadapi perusahaan,
mampu melakukan hubungan-hubungan dengan lingkungan, mampu memahami
kebijaksanaan dan peraturan yang berlaku dalam perusahaan, mampu memahami
sistem dan prosedur yang digunakan dalam pelaksanaan tugas perusahaan, mampu
memahami dan menerapkan perilaku yang mendukung dan dituntut perusahaan
Adapun
2 macam metode pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia yang pertama
adalah on the job training, dan off the job training.
On
the job training lebih banyak digunakan dibandingkan dengan off the job
training. Kenapa begitu? Karena program on the job training lebih berfokus pada
peningkatan produktivitas secara cepat. Sedangkan metode off the job training
lebih cenderung berfokus pada perkembangan dan pendidikan jangka panjang.
On
the job training terbagi menjadi enam macam yaitu :
1. Job
instruction training
Pelatihan ini memerlukan analisa kinerja pekerjaan secara teliti. Pelatihan ini dimulai dengan penjelasan awal tentang tujuan pekerjaan, dan menunjukan langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan.
2. Apprenticeship
Pelatihan
ini mengarah pada proses penerimaan karyawan baru, yang bekerja bersama dan
dibawah bimbingan praktisi yang ahli untuk beberapa waktu tertentu. Efektif atau
tidaknya pelatihan ini tergantung pada kemampuan praktisi yang ahli dalam
mengawasi proses pelatihan.
3. Internship
(Magang) dan assistantships
Pelatihan
ini mengarah pada kekosongan pekerjaan yang menuntut pendidikan formal yang
lebih tinggi. Pelatihan bagi pelajar yang menerima pendidikan formal di sekolah
yang bekerja di suatu perusahan dan diperlakukan sama seperti karyawan dalam
perusahaan tetapi tetap dibawah pengawasan praktisi yang ahli.
4. Job
rotation dan transfer
Job
rotation dan transfer adalah proses belajar yang dilakukan untuk mengisi
kekosongan dalam manajemen dan teknikal. Dalam pelatihan ini terdapat 2
kerugian yaitu: peserta pelatihan hanya merasa dipekerjakan sementara dan tidak
mempunyai komitmen untuk terlibat dalam pekerjaan dengan sungguh-sungguh, dan
banyak waktu yang terbuang untuk memberi orientasi pada perserta terhadap
kondisi pekerjaan yang baru.
5. Junior
boards dan committee assingments
Alternatif
pelatihan dengan memindahkan peserta pelatihan ke dalam komite untuk
bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan administrasi. Dan juga
menempatkan peserta dalam anggota eksekutif agar memperoleh kesempatan dalam
berinteraksi dengan eksekutif yang lain.
6. Coaching
dan counseling
Pelatihan
ini merupakan aktifitas yang mengharapkan timbal balik dalam penampilan kerja,
dukungan dari pelatih, dan penjelasan secara perlahan bagaimana melakukan
pekerjaan secara tepat.
Adapun
yang termasuk dalam kategori teknik off the job training, yaitu :
1) Vestibule
training
Pelatihan
dimana dilakukan ditempat yang kondisinya sama seperti tempat aslinya.
Pelatihan ini digunakan untuk mengajarkan keahlian kerja khusus.
2) Lecture
Pelatihan
dimana pelatih menyampaikan berbagai macam informasi/ mengajarkan pengetahuan
kepada sejumlah besar orang pada waktu bersamaan.
3) Independent
self-study
Pelatihan
dimana peserta diharapkan bisa melatih diri sendiri misalnya dengan membaca
buku, mengambil kursus pada universitas lokal ataupun mengikuti pertemuan
profesional.
4) Visual
presentations
Pelatihan
dengan mengunakan televisi, film, video, atau presentasi.
5) Conferences
dan discussion
Pelatihan
ini biasa digunakan untuk pengambilan keputusan dimana peserta dapat belajar satu
dengan yang Iainnya.
6) Teleconferencing
Pelatihan
dengan menggunakan satelit, dimana pelatih dan peserta dimungkinkan untuk
berada di tempat yang berbeda.
7) Case studies
Pelatihan
yang digunakan dalam kelas bisnis, dimana peserta dituntut untuk menemukan
prinsip-prinsip dasar dengan menganalisa masalah yang ada.
8) Role
playing
Pelatihan
dimana peserta dikondisikan pada suatu permasalahan tertentu, peserta harus
dapat menyelesaikan permasalahan dimana peserta seolah-olah terlibat langsung.
9) Simulation
Pelatihan
yang menciptakan kondisi belajar yang mirip dengan kondisi pekerjaan, pelatihan
ini digunakan untuk belajar secara teknikal dan motor skill.
10) Programmed
instruction
Merupakan
aplikasi prinsip dalam kondisi operasional, biasanya menggunakan computer.
11) Computer-based
training
Merupakan
program pelatihan yang diharapkan mempunyai hubungan interaktif antara komputer
dan peserta, dimana peserta diminta untuk merespon secara langsung selama
proses belajar.
12) Laboratory
training
Pelatihan
ini terdiri dari kelompok-kelompok diskusi yang tak beraturan dimana peserta
diminta untuk mengungkapkan perasaan mereka antara satu dengan yang lain.
Tujuan pelatihan ini adalah menciptakan kewaspadaan dan meningkatkan
sensitivitas terhadap perilaku dan perasaan orang lain maupun dalam kelompok.
13) Programmed
group exercise
Pelatihan
yang melibatkan peserta untuk bekerja sama dalam memecahkan suatu permasalahan.
Program pelatihan kerja disusun berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI) , Standar Internasional dan/atau Standar Khusus. SKKNI
sendiri disusun berdasarkan kebutuhan lapangan usaha yang sekurang-kurangnya
memuat kompetensi teknis, pengetahuan, dan sikap kerja.
Referensi
:
§ Indonesia.
Undang – Undang No. 13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja
§ Indonesia.
Peraturan Pemerintah No.31 tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional
§ Jurnal
SDM
No comments:
Post a Comment