10 Konsep Esensial Geografi
Konsep Geografi merupakan rancangan ataupun gambaran dari sebuah objek, proses, atau pula yang berkaitan dengan ilmu geografi. Dan Kosep Geografi juga merupakan unsur yang terpenting dalam memahami fenomena atau kejadian geografi (alam dan sosial). Penjelasan lengkap tentang konsep geografi selalu berkaitan dengan persebaran, hubungan, fungsi, bentuk, pola, sampai proses terjadinya. Dan adapun konsep menurut hasil seminar loka karya geografi Indonesia atau Semlok IGI di Semarang pada tahun 1988 terdiri dari 10 konsep, yaitu :
Konsep Lokasi
Konsep ini merupakan letak atau tempat dimana copypaste fenomena geografi terjadi. Konsep ini pula dibagi menjadi dua, yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif.
1. Pengertian Lokasi Absolut
Lokasi absolut sendiri merupakan letak atau tempat yang dilihat atau terlihat dari garis lintang dan garis garis bujur atau garis astronomis. Lokasi ini pula keadaannya tetap dan tidak dapat berpindah letaknya, di karenakan berpedoman pada garis astronomis pada bumi. Pebedaan dari garis astronomis menyebabkan perbedaan iklim (garis lintang) dan perbedaan waktu (garis bujur).
Adapun Contoh dari Lokasi Absolut ini, yaitu Indonesia terletak di antara 6 derajat LU – 11 derajat LS sampai 95 derajat BT – 141 derajat BT. Dari letak absolut(garis astronomis) ini dapat dipaparkan bahwa lokasi yang paling Utara negara Indonesia terletak di 6 derajat LU yaitu (Pulau Miangas, Sulawesi Utara), lokasi paling selatan terletak di 11 derajat LS yaitu (Pulau Dana, NTT), dst.
2. Lokasi Relatif
Lokasi ini merupakan letak atau tempat yang dilihat dari daerah lainnya yang berada di sekitarnya. Lokasi ini pula dapat berganti-ganti sesuai dengan objek yang ada di sekitarnya.
Contoh dari Lokasi Relatif sendiri yaitu harga tanah di pusat kota yang lebih mahal daripada harga tanah yang ada di pedesaan, atau Indonesia berada di antara 2 benua dan 2 samudera. Lokasi Indonesia sendiri menurut lokasi relatifnya, yaitu terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia, serta terletak di antara 2 samudera yaitu Hindia dan Pasifik. Letak relatif ini pula dapat berubah-ubah sesuai dengan sudut pandang penggunanya karena lokasi relatif pula dapat digambarkan melalu objek-objek yang dinamai oleh manusia contohnya sendiri ialah penamaan benua, samudera, pulau, laut, dsb.
Jarak
Jarak sendiri merupakan ruang atau cela yang dapat menghubungkan antara dua lokasi atau dua objek dan dihitung melalui hitungan panjang maupun waktu. Konsep Jarak juga mempunyai peranan penting di dalam kehidupan sosial, ekonomi, maupun politik. Konsep jarak ini pula dapat dibagi menjadi dua, yaitu jarak mutlak dan jarak relatif.
1. Jarak Mutlak
Jarak mutlak merupakan ruang atau sela antara kedua lokasi yang digambarkan atau dijelaskan melalui ukuran panjang dalam satuan ukuran meter, kilometer, dsb. Jarak mutlak merupakan jarak yang tetap dan tidak bisa berubah-ubah.
Contoh dari jarak mutlak sendiri yaitu Jarak antara Jakarta ke Bandung adalah 150 km. jarak tersebut diukur memanjang dari titik A (Jakarta) dan titik B (Bandung) dan dihitung dengan satuan ukuran kilometer.
2. Jarak Relatif
Jarak relatif ini merupakan ruang atau sela antara kedua lokasi yang dinyatakan dalam lamanya perjalanan atau waktu.
Contoh jarak relatif ini sendiri yaitu jarak antara Jakarta ke Bandung dapat kita ditempuh dalam waktu 2 jam melewati Tol Purbaleunyi. Tentu jarak relatiif ini akan jauh berbeda apabila keadaan jalan tol yang sedang macet atau perjalanan ke Bandung tidak melewati jalan tol.
Morfologi
Morfologi sendiri merupakan konsep yang menjelaskan tentang struktur luar dari batu-batuan yang tersusun membentuk morfologi permukaan bumi seperti(pantai, dataran rendah, dataran tinggi, pegunungan, lembah, dsb).
Contoh dari konsep morfologi yaitu:
Jakarta merupakan dataran rendah, Bandung dataran tinggi.
Perjalanan dari Jakarta ke Bandung melewati daerah yang bergelombang (perbukitan).
Daerah selatan D.I. Yogyakarta merupakan daerah perbukitan kapur (karst).
Keterjangkauan
Keterjangkauan sendiri merupakan jarak yang mampu dicapai dengan maksimum dari satu wilayah ke wilayah lain. Keterjangkauan tidak hanya dengan copypaste tergantung pada jarak tetapi juga tergantung pada sarana dan prasarana penunjang.
Contoh dari konsep keterjangkauan ini adalah sebagai berikut:
Pusat perbelanjaan itu terletak di pusat kota supaya mudah dicapai oleh warga
Bantuan bencana sangat sulit mencapai lokasi karena medan yang berat
Kepulauan Seribu hanya dapat dijtempuh menggunakan kapal dari pelabuhan Muara Angke
Pola
Pola merupakan bentuk, struktur, dan persebaran fenomena atau kejadian di permukaan bumi baik gejala alam maupun gejala sosial.
Contoh dari konsep pola sendiri sebagai berikut:
Pemukiman yang memanjang di sepanjang jalan raya pantura Jawa
Pemukiman di kota besar seperti Jakarta dibangun berhimpitan atau kumuh
Aliran air sungai yang berbentuk sudut siku-siku merupakan aliran sungai rectangular.
Aglomerasi
Aglomerasi sendiri merupakan adanya suatu fenomena yang terkelompok menjadi satu bentuk atau struktur.
Contoh dari konsep aglomerasi sendiri adalah sebagai berikut:
Pasar Senen, pasar minggu, pasar rebo adalah pengelompokan tempat berjualan berdasarkan hari pasaran.
Kegiatan industri yang terpusat di kawasan Jababeka, Pulogebang, atau Tangerang.
Di daerah perkotaan terjadi pemusatan penduduk berdasarkan status sosial dan ekonomi melalui kawasan selum area, menengah ke atas, dan kawasan elit.
Nilai Kegunaan
Nilai kegunaan ini merupakan konsep yang sangat berkaitan dengan nilai guna dari suatu wilayah yang dapat dikembangkan menjadi potensi yang menunjang perkembangan suatu wilayah.
Contoh dari konsep nilai kegunaan sendiri adalah sebagai berikut:
Kawasan perbukitan kapur seperti di Wonosari, Gunug Kidul memiliki banyak goa dan sumber mata air bawah tanah sangatlah cocok untuk dijadikan objek wisata alam.
Pulau Madura yang panas dan tanah yang tidak subur sangatlah tidak cocok sebagai lahan pertanian, akan tetapi dari lokasi geografisnya banyak dijadikan sebagai kawasan tambak garam.
Interaksi/Interpendensi
Interaksi/Interpendensi sendiri merupakan konsep yang menunjukkan keterkaitan dan ketergantungan satu daerah dengan daerah lain untuk saling memenuhi kebutuhannya.
Contoh dari konsep Interaksi/interpendensi adalah sebagai berikut:
Desa merupakan pemasok tenaga kerja dan kota sebagai pemasok bahan produksi untuk desa.
Tanaman bawang tumbuh subur di daerah Brebes diangkut ke Jakarta untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota.
Diferensiasi Areal
Diferensiasi areal sendiri merupakan konsep yang membandingkan antara dua wilayah untuk menunjukkan adanya perbedaan antara satu wilayah dengan wilayah lain karena pada tiap-tiap wilayah memiliki karakteristik khas masing-masing.
Contoh dari konsep Diferensiasi areal adalah sebagai berikut:
Di dearah pantai penduduk bermata pencaharian sebagai nelayan, namun di daerah pegunungan penduduk bermata pencaharian sebagai petani.
Pakaian yang terbuat dari bahan katun sangat cocok digunakan di daerah panas seperti Jakarta, akan tetapi pakaian dari bahan woll sangat cocok di gunakan di daerah dingin.
Bentuk rumah penduduk asli di Sulawesi berbentuk panggung, sedangkan bentuk rumah penduduk asli di Jawa tidak berbentuk panggung.
Keterkaitan Ruang
Keterkaitan ruang sendiri merupakan konsep yang menunjukkan tingkat keterkaitan antar wilayah dan mendorong terjadinya interaksi sebab-akibat antarwilayah.6
Contoh dari konsep keterkaitan ruang adalah sebagai berikut:
Lalu-lintas di sekitar Jakarta selalu macet karena adanya mobilitas penglaju (pekerja) yang rumahnya di pinggiran Jakarta (Bodetabek) tetapi bekerja di Jakarta.
Kabut asap yang melanda Singapura adalah hasil dari pembakaran lahan di Riau, Palembang, dan sekitarnya yang terbawa angin.
Sekian penjelasan pengertian dan 10 konsep geografi semoga bisa membantu adik-adik semua dalam mempelajari ilmu geografi.
No comments:
Post a Comment