Tuesday, April 28, 2020

Analisis Peluang Usaha

Startup, Pertemuan, Curah Gagas, Bisnis


Kewirausahaan
melibatkan lebih dari sekedar memulai bisnis baru. Kewirausahaan  mengandung tiga hal yaitu:  mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memanfaatkan peluang. Peluang wirausaha dapat diwujudkan ketika kita  dapat menjual produk atau jasa baru dengan harga produksi yang yang memeberikan keuntungan.
Berwirausaha berarti memadukan watak pribadi, keuangan, dan sumber daya. Oleh karena itu, berwirausaha merupakan suatu pekerjaan atau karier yang harus bersifat fleksibel dan imajinatif, mampu merencanakan, mengambil risiko, keputusan, dan tindakan untuk mencapai tujuan.
Pengusaha adalah individu yang mampu mengidentifikasi, mengevaluasi dan memanfaatkan peluang tersebut. Ada lima jenis peluang yaitu :
§  penciptaan produk atau jasa baru, penemuan pasar geografis baru,
§  penciptaan bahan baku yang baru atau menggunakan alternatif yang ada,
§  penemuan metode-metode produksi baru, dan penemuan metode baru pengorganisasian.
§  Pengusaha harus mampu mengidentifikasi kesempatan ini.
Kemudian, Ada empat faktor yang mempengaruhi kemampuan pengusaha untuk mengidentifikasi peluang, yaitu :
§  kewaspadaan kewirausahaan,
§  asimetri informasi,
§   jaringan sosial dan
§   Tujuan akhir

Adapun tujuan akhirnya adalah  kemampuan untuk membangun suatu hubungan dan keberlangsungan usaha. Untuk memulai sebuah usaha perlu memperhatikan atau mengevaluasi peluang yang ada yaitu bagaimana evaluasi terhadap peluang pasar serta faktor jenis kebutuhannya dan faktor pemilihan waktu kebutuhan atau siklus dari proses kebutuhan itu sendiri, dengan mengevaluasi resiko yang didapatkan baik untuk pelanggan maupun perusahaan tersebut yang diawali dengan analisis kelayakan, yaitu, sebelum mengambil keputusan perlunya menganalisis dalam mengolah data dan jika ada resiko dalam pengambilan keputusan maka pilih resiko yang terkecil. Namun, pada dunia nyata ada sebagian pengusaha dalam pengambilan keputusan mengabaikan hal-hal tersebut, karena faktor ambisi dengan keuntungan semata atau karena faktor lingkungan sosial, misalnya peluang usaha peternakan ayam, tanpa mengevaluasi terlebih dulu letak atau wilaya setempat, sehingga terkadang mengabaikan lingkungan setempat yang terganggu dengan keberadaan usaha tersebut walaupun itu termasuk kebutuhan masyarakat yang penting untuk memenuhi kebutuhan.

Contoh nyata yang lainya, adanya keberadaan perusahaan air minum Aqua di wilayah Lido Bogor, yang mana sangat menghambat lalu lintas, karena kendaraan besar yang lalu lalang beroperasi apalagi tidak ditunjang kondisi infrastruktur yang memadai. Jika ditnjau dari faktor lokasi sudah sangat merugikan masyarakat pengguna jalan, karena tidak menyiapkan solusi alternatif sebelumnya jika terjadi hal-hal yang tidak diharapkan.  Selanjutnya, dari sudut pandang perusahaan itu sendiri sangat komersil, melihat pencapaian yang sangat penting tertu tercapai seperti : misi atau tujuan,  ketersediaan pendanaan, ukuran kinerja, besar jaringan sosial. Akan tetapi, semuanya terfokus pada pengawasan dan ikut campurnya dalam hal kebijakan dari pemerintah. Karena penghambat utama lalu lintas di jalur Bogor-Sukabumi, yaitu banyaknya usaha/perusahaan dibanding dengan sarana lalu  lintas dan kurang alternatif dalam penyediaan jalur lalu lintas.
Terkait dengan jaringan sosial. Campur tangan orang lain dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam dunia bisnis. Relasi bisnis memiliki prinsip berbanding lurus, artinya semakin banyak jumlah relasi bisnis, semakin cepat seseorang mencapai sukses dalam berusaha, begitu juga sebaliknya (Sudjatmoko, 2009:25). Ketersediaan jaringan sosial tentunya dapat mempengaruhi seseorang dalammberwirausaha karena para wirausahawan akan semakin percaya diri dalam memulai usaha.
Peluang usaha akan berjalan secara berkesinambungan dan dapat mengatasi resiko yan ada. Untuk itu pentingnya analisis data dan evaluasi peluang yang ada bukan sekedar keuntungan semata. Dan dipihak lain keterlibatan dan kerjasama dalam hal pengawasan  dengan pemerintah sangat dibutuhkan serta mengedepankan analisis dampak lingkungan.
Certo dan Certo (2006:481) mengatakan “Controlling is the process managers go through to control.” (Pengawasan adalah proses dari para manajer dalam menjalankan pengontrolan). Sehingga dapat simpulkan bahwa pengawasan dimaksudkan sebagai suatu hal yang dipakai untuk mengukur dan menilai hasil yang kemudian dibandingkan dengan standar. Jika ditemukan adanya penyimpangan-penyimpangan perlu dilakukan tindakan perbaikan untuk keberlangsungan suatu usaha.


No comments:

Post a Comment