Wednesday, April 1, 2020

MENGAPA METODOLOGI IPM BERUBAH?

PERUBAHAN METODOLOGI IPM

Sumber : pixabay.com

1990
Launching: Komponen IPM yang digunakan AHH, AMH, PDB per kapita Metode agregasi menggunakan rata-rata aritmatik

1991
Penyempurnaan: Komponen IPM yang digunakan AHH, AMH, RLS, PDB per kapita

1995
Penyempurnaan: Komponen IPM yang digunakan AHH, AMH, Kombinasi APK, dan PDB per kapita

2010
UNDP merubah
metodologi: Komponen IPM yang digunakan AHH, RLS, HLS, dan PNB per Kapita
Metode agregasi
menggunakan rata-rata geometrik

2011
Penyempurnaan:  Mengganti tahun dasar PNB per kapita dari tahun
2008 menjadi 2005

2014
Penyempurnaan: Mengganti tahun dasar PNB per Kapita dari 2005 menjadi 2011
Merubah metode agregasi indeks pendidikan dari rata-rata geometrik menjadi rata-rata aritmatik


Mengapa Metodologi IPM Diubah?

Alasan yang dijadikan dasar perubahan metodologi penghitungan IPM.

PERTAMA
Beberapa indikator sudah tidak tepat untuk digunakan dalam penghitungan IPM. Angka melek huruf sudah tidak relevan dalam mengukur pendidikan secara utuh karena tidak dapat menggambarkan kualitas pendidikan. Selain itu, karena angka melek huruf di sebagian besar daerah sudah tinggi, sehingga tidak dapat membedakan tingkat pendidikan antardaerah dengan baik. PDB per kapita tidak dapat menggambarkan pendapatan masyarakat pada suatu wilayah.

KEDUA, penggunaan rumus rata-rata aritmatik dalam penghitungan IPM menggambarkan bahwa capaian yang rendah di suatu dimensi dapat ditutupi oleh capaian tinggi dari dimensi lain.

Apa Saja Yang Berubah?

Indikator
1.      Angka melek huruf pada metode lama diganti dengan Angka Harapan Lama Sekolah .
2.      Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita diganti dengan Produk Nasional Bruto (PNB) per kapita.
3.      Metode Penghitungan : Metode agregasi diubah dari rata-rata aritmatik menjadi rata-rata geometrik.

Apa Saja Keunggulan IPM Metode Baru?
  •      Menggunakan indikator yang lebih tepat dan dapat membedakan dengan baik (diskriminatif).
  •     Dengan memasukkan rata-rata lama sekolah dan angka harapan lama sekolah, bisa didapatkan gambaran yang lebih relevan dalam pendidikan dan perubahan yang terjadi. PNB menggantikan PDB karena lebih menggambarkan pendapatan masyarakat pada suatu wilayah.
  •     Dengan menggunakan rata-rata geometrik dalam menyusun IPM dapat diartikan bahwa capaian satu dimensi tidak dapat ditutupi oleh capaian di dimensi lain. Artinya, untuk mewujudkan pembangunan manusia yang baik, ketiga dimensi harus memperoleh perhatian yang sama besar karena sama pentingnya.


Menghitung Indeks Komponen

Setiap komponen IPM distandardisasi dengan nilai minimum dan maksimum sebelum digunakan untuk menghitung IPM. Rumus yang digunakan sebagai berikut.

Dimensi Pendidikan
 
Dimensi Kesehatan

 

Dimensi Pengeluaran

 

Menghitung IPM


IPM dihitung sebagai rata-rata geometrik dari indeks kesehatan, pendidikan, dan pengeluaran.

No comments:

Post a Comment