Tuesday, April 21, 2020

JENIS PERKAWINAN DALAM SISTEM KEKERABATAN


Unsur budaya berupa sistem kekerabatan dan organisasi sosial merupakan usaha antropologi untuk memahami bagaimana manusia membentuk masyarakat melalui berbagai kelompok sosial. Menurut Koentjaraningrat tiap kelompok masyarakat kehidupannya diatur oleh adat istiadat dan aturan-aturan mengenai berbagai macam kesatuan di dalam lingkungan di mana dia hidup dan bergaul dari hari ke hari. Kesatuan sosial yang paling dekat dan dasar adalah kerabatnya, yaitu keluarga inti yang dekat dan kerabat yang lain. Selanjutnya, manusia akan digolongkan ke dalam tingkatantingkatan lokalitas geografis untuk membentuk organisasi sosial dalam kehidupannya.
Kekerabatan berkaitan dengan pengertian tentang perkawinan dalam suatu masyarakat karena perkawinan merupakan inti atau dasar pembentukan suatu komunitas atau organisasi sosial. Perkawinan diartikan sebagai penyatuan dua orang yang berbeda jenis kelamin untuk membagi sebagian besar hidup mereka bersamasama. Namun, definisi perkawinan tersebut bisa diperluas karena aktivitas tersebut mengandung berbagai unsur yang melibatkan kerabat luasnya.
Dilihat dari jenis perkawinan, Marvin Harris mengelompokkan perkawinan menjadi beberapa macam, antara lain sebagai berikut.
1) Monogami, yakni menikah dengan satu orang saja.
2) Poligami, yakni menikah dengan beberapa orang.
3) Poliandri, yakni seorang perempuan menikahi beberapa orang laki-laki.
4) Poligini, yakni satu orang laki-laki menikahi beberapa orang perempuan.
5) Perkawinan kelompok (group marriage), yakni jenis perkawinan yang memperbolehkan laki-laki dengan beberapa wanita dapat melakukan hubungan seks satu sama lain.
6) Levirat, yakni perkawinan antara seorang janda dengan saudara laki-laki suaminya yang sudah meninggal.
7) Sororat, yakni perkawinan antara seorang duda dengan saudara perempuan istri yang sudah meninggal.

No comments:

Post a Comment