Sumber : pixabay.com |
Air
merupakan elemen kehidupan yang utama di setiap kegiatan makhluk hidup. Hampir
semua kegiatan membutuhkan air, terutama kebutuhan rumah tangga seperti minum,
mandi, bersih-bersih, mencuci pakaian, hingga menyiram tanaman. Sayang,
pemanasan global dan kemarau panjang membuat sejumlah daerah kekurangan air.
Daripada menggunakan air berbayar sepenuhnya, mengapa tidak menampung air hujan
dan memanfaatkannya untuk kebutuhan rumah tangga?
Tindakan menampung
air hujan berarti sahabat telah berpartisipasi untuk mengatasi kekurangan air
di sejumlah daerah dan menjaga sirkulasi air di alam. Perlu kamu ketahui bahwa
pengunaan air tanah akan membuat kandungan air tanah menipis. Tahukah Sahabat
tidak semua air hujan yang turun tersebut, tidak selalu memiliki kualitas yang
baik. Nah, ini loh penjelasannya. Simak ya!
Kualitas
air hujan umumnya cukup baik (UNEP, 2001). Air hujan hampir tidak mengandung
kontaminasi. Oleh karena itu air tersebut sangat bersih dan bebas kandungan
mikroorganisme. Namun ketika air hujan tersebut kontak dengan permukaan
tangkapan air hujan (catchment),
tempat pengaliran air hujan (conveyance),
dan tangki penampungan air hujan, maka air tersebut akan membawa kontaminasi
baik fisik, kimia maupun mikrobiologi.
Penelitian
Kahinda et al. (2007) menunjukkan kesimpulan yang berbeda mengenai kualitas air
hujan dari atap rumah. Kualitas air hujan dari atap rumah sangat bergantung
pada karakteristik wilayah seperti topografi, kondisi cuaca, tipe wilayah
tangkapan air hujan, tingkat pencemaran udara, tipe tangki penampungan dan
pengolahan air hujan.
Menurut
Horn dan Helmreich (2009) di daerah pinggiran kota atau di pedesaan, umumnya
air hujan yang ditampung sangat bersih tetapi di daerah perkotaan dimana banyak
terdapat area industri dan padatnya arus transportasi, kualitas air hujan sangat
terpengaruh sehingga mengandung logam berat dan bahan organik dari emisi gas
buang.
Demikian
sahabat penjelasan tentang kualitas air hujan ya, semoga bermanfaat dan
menambah wawasan buat kita semua ya.
No comments:
Post a Comment