Di
dalam dunia investasi, risk merupakan
kesempatan investasi yang mungkin berbeda dengan apa yang diharapkan. Secara
teknis, ini dapat diukur dengan standar deviasi / standar error. Dimana risk berarti kita memiliki kemungkinan untuk
kehilangan sebagian ataupun seluruh dari investasi kita.
Return
merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Menurut Jogiyanto (1998:
109), return saham dibedakan menjadi dua yaitu return realisasi (realized
return) dan return ekspektasi (expected return).
Return
realisasi merupakan return yang sudah terjadi yang dihitung berdasarkan data
historis. Return realisasi ini penting dalam mengukur kinerja perusahaan dan
sebagai dasar penentuan return dan resiko dimasa mendatang. Sedangkan Return
ekspektasi merupakan return yang diharapkan di masa mendatang dan masih
bersifat tidak pasti.
Dalam
melakukan investasi investor dihadapkan pada ketidakpastian (uncertainty)
antara return yang akan diperoleh dengan resiko yang akan dihadapinya. Semakin
besar return yang diharapkan akan diperoleh dari investasi, semakin besar pula
resikonya, sehingga dikatakan bahwa return ekspektasi memiliki hubungan positif
dengan resiko.
Resiko yang
lebih tinggi biasanya dikorelasikan dengan peluang untuk mendapatkan return
yang lebih tinggi pula (high risk high
return, low risk low return). Tetapi return yang tinggi tidak selalu harus
disertai dengan investasi yang beresiko. Hal ini bisa saja terjadi pada pasar
yang tidak rasional.
Return yang
diterima oleh investor di pasar modal dibedakan menjadi dua jenis yaitu current
income (pendapatan lancar) dan capital gain/capital loss (keuntungan
selisih harga).
Current
income adalah keuntungan yang didapat melalui pembayaran yang bersifat periodik
seperti deviden. Keuntungan ini biasanya diterima dalam bentuk kas atau setara
kas sehingga dapat diuangkan secara cepat. Misalnya deviden saham yaitu
dibayarkan dalam bentuk saham yang bisa dikonversi menjadi uang kas dengan cara
menjual saham yang diterimanya.
Sedangkan
Capital gain (loss) merupakan selisih laba (rugi) yang dialami oleh pemegang
saham karena harga saham sekarang relatif lebih tinggi (rendah) dibandingkan
harga saham sebelumnya. Jika harga saham sekarang (Pt) lebih tinggi dari harga
saham periode sebelumnya (Pt-1) maka pemegang saham mengalami capital gain.
Jika yang terjadi sebaliknya maka pemegang saham akan mengalami capital loss.
Hubungan risk dan return
Meski tampak bertentangan, namun
risiko (risk) dengan pengembalian (return) memiliki korelasi
yang signifikan dalam investasi. Bagaimana tidak? Dalam dunia bisnis ada
ketidakpastian yang disebabkan oleh banyak faktor seperti inflasi, pertumbuhan
ekonomi, mekanisme pasar, dan lain sebagainya. Maka dari itu, di samping
potensi keuntungan ada pula risiko kerugian yang harus siap dihadapi oleh para
investor.
Risk dan return pada prinsipnya
merupakan kondisi yang dialami investor dalam merencanakan keuangannya dalam
bentuk investasi. Hanya saja, risk merepresentasikan kondisi
yang tidak diharapkan, sedangkan return kebalikannya yakni
kondisi menguntungkan yang diharapkan.
Walau bertentangan, namun risk
dan return memiliki korelasi yang searah atau bersifat linear. Semakin tinggi
risiko, maka semakin tinggi pula tingkat pengembaliannya (high risk
high return). Demikian pula sebaliknya, semakin rendah risiko, makin
rendah pula tingkat pengembaliannya (low risk low return).
No comments:
Post a Comment