sumber : pixabay |
Dalam sistem perkawinan
masyarakat terdapat dua jenis pemilihan calon pasangan yang dianggap sesuai
menurut adat masyarakat setempat, antara lain sebagai berikut.
1)
Prinsip
Endogami
Prinsip endogami adalah memilih
calon pasangan dari dalam kerabatnya sendiri. Hal ini bisa dilihat dalam
masarakat Jawa kuno yang memilih sepupu jauh sebagai jodoh ideal. Dalam
masyarakat yang menganut sistem kasta seperti masyarakat Bali prinsip ini
dipegang teguh untuk menjaga kemurnian darah kebangsawanan. disepakati oleh
anggota masyarakat. Sistem sosial ini meliputi sistem kekerabatan (keluarga)
sampai organisasi sosial yang lebih luas, seperti asosiasi, perkumpulan, dan
akhirnya sampai pada Negara.
2)
Prinsip
Eksogami
Prinsip eksogami adalah memilih calon
pasangan yang berasal dari luar kerabat atau klannya. Masyarakat Batak
mempraktikkan hal ini dengan konsep dalihan na tolu, yakni menikahkan gadis
antarkelompok kekerabatan yang berbeda marga.
Pola perkawinan tersebut memang
masih dianut oleh masyarakat setempat yang mempraktikkannya meskipun arus
modernisasi telah mulai menggeser kebiasaan tersebut. Misalnya, masyarakat Jawa
sudah mulai meninggalkan kebiasaan mencari jodoh ideal yang berasal dari satu
kerabat dan mulai mencari jodoh di luar kerabatnya sendiri. Pergeseran nilai
dan norma masyarakat serta perkembangan zaman mulai mengubah prinsip
kekerabatan dalam perkawinan.
Prinsip keturunan dalam
kekerabatan berkaitan dengan masalah perkawinan. Terdapat jenis kekerabatan yang
menganut prinsip patrilineal atau menganut garis keturunan ayah atau pihak
laki-laki dan prinsip matrilineal atau menganut garis keturunan dari pihak ibu
atau perempuan serta prinsip-prinsip kombinasi seperti kekerabatan ambilineal
dan bilineal. Masyarakat yang bersifat patriarkal dapat dijumpai di berbagai
tempat karena mayoritas masyarakat mempraktikkan prinsip keturunan ini.
Masyarakat Jawa adalah contoh yang paling konkret dalam mempraktikkan prinsip
patrilineal. Sebaliknya, masyarakat Minangkabau mempraktikkan prinsip keturunan
matrilineal yang jarang sekali diterapkan dalam masyarakat lainnya.
No comments:
Post a Comment