Tuesday, April 28, 2020

Peranan Kreativitas dan Inovasi dari Aspek Input, Proses, Ouput hingga Distribusi dan Marketing Produksi



A.  Latar Belakang

Suatu organisasi agar bisa bersaing dengan perusahaan lain maka perlu melalukan inovasi secara terus-menerus dalam berbagai aspek, baik produk, layanan, proses kerja, metode maupun lainnya. Salah satu modal untuk melakukan inovasi adalah adanya kreativitas. Keterkaitan antara keduanya yaitu kreativitas merupakan pengembangan ide-ide baru sedangkan inovasi adalah proses penerapan ide-ide tersebut secara aktual ke dalam praktek.
Kreativitas merupakan interaksi antara potensi individu dengan lingkungan. Agar kreativitas berkembang di organisasi maka ada beberapa upaya yang dilakukan yaitu curah pendapat di dalam tim/kelompok kerja, gaya kepemimpinan yang mendorong kreativitas meliputi pengampilan keputusan partisipati, kepemimpinan transformasional, high exchange dan mengmbangkan kultur kreatif.
Fontana, A. (2011:1)  menjelaskan  inovasi  adalah  keberhasilan  sosial  dan  ekonomi berkat diperkenalkannya atau ditemukannya  cara-cara baru  atau  kombinasi baru  dari cara-cara lama dalam mentransformasi input menjadi output  sedemikian rupa sehingga berhasil menciptakan  perubahan  besar  dalam  hubungan  antara  nilai  guna  atau  nilai  manfaat, setidaknya  yang dipersepsikan  oleh konsumen dan/atau  pengguna) dan  nilai moneter  atau harga. Perekonomian yang berdaya inovasi mampu menghasilkan nilai tambah yang unik dan substansial  bagi  masyarakat  dan  pada  gilirannya  berimbas  positif  kepada  pelaku-pelaku perekonomian dan  seluruh perekonomian.  Dewasa ini,  dengan sistem  perekonomian  yang sangat terbuka maka dampak daya-daya inovasi dan keberhasilan inovasi suatu perekonomian akan berimbas pada perekonomian lain.
Kecenderungan  meningkatnya  praktek-praktek  inovasi  pada  organisasi-organisasi dewasa ini dan pada masa mendatang banyak dipicu utamanya perubahan kondisi lingkungan eksternal, mulai  perubahan kondisi lingkungan umum dan global ( demografi, sosial budaya, ekonomi,  politik-hukum, teknologi,  iklim  bumi)  hingga perubahan  lingkungan persaingan bisnis (Fontana,2011:6).
Picuan eksternal saja tidak cukup untuk membuat organisasi dan individu berinovasi. Organisasi dan  individu perlu memperlengkapi diri dengan perangkat-perangkat penunjang inovasi, baik yang berwujud maupun yang nirwujud. Pemimpin dan kepemimpinan menjadi faktor  penting,  tidak  ada  inovasi  tanpa  kepemimpinan.  Selain  itu,  kreativitas  dari  dalam organisasi menjadi faktor pemicu  keduanya munculnya inovasi. Kreativitas menjadi salah satu faktor  yang memungkinkan ditemukannya  ide baru,  pengembangan  baru hingga  cara baru diseminasi barang atau jasa yang dihasilkan (Fontana,2011:7).
Berdasarkan uraian diatas maka dapat saya analisis fungsi dan peranan dari kreativitas dan inovasi dalam aspek input, proses dan ouput sampai dengan distribusi dan markering produksi.


B.  Kajian Teori

Tentang Kreativitas

Suryana (2003:10) menyatakan bahwa kreativitas adalah: “Berpikir sesuatu yang baru”.“Kreativitas sebagai kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan dalam menghadapi peluang”.
Jawwad, AA. (2004:3)  menjelaskan  arti  kreativitas  secara  etimologis  adalah memunculkan  sesuatu  yang  baru  tanpa  ada  contoh  sebelumnya.  Suatu  produk  yang dikategorikan kreatif  akan memenuhi sifat-sifat baru dan unik pada formasi finalnya, meski unsur-unsur dasar  memang sudah  ada sebelumnya.  Para pakar  lain mendefinisikan  bahwa kreativitas adalah proses yang menghasilkan karya baru serta memungkinkan diaplikasikan baik dalam bidang keilmuan, keseniaan, kesusastraan maupun bidang lainnya.
Bisa dikatakan, Kreativitas merupakan suatu topik yang relevan tidak hanya bagi wirausaha yang baru memulai, tetapi juga bagi bisnis dan kegiatan bisnis pada umumnya. Kretivitas merupakan sumber penting dalam penciptaan daya saing untuk semua organisasi yang peduli terhadap growth (pertumbuhan) dan change (perubahan).
Untuk memacu kreativitas yang tinggi ada 4 tahapan menurut Edward de Bono (1970) dalam proses kreatif, yaitu:
·         1.  Latar Belakang atau Akumulasi Pengetahuan
Kreasi yang baik biasanya didahului oleh penyelidikan dan pengumpulan informasi. Hal ini meliputi membaca, berbicara dengan orang lain, menghadiri pertemuan pro-fesional dan penyerapan informasi sehubungan dengan masalah yang tengah digeluti.
·         
     2. Proses Inkubasi
Dalam tahap ini seseorang tidak selalu harus terus menrus me-mikirkan masalah yang tengah dihadapinya, tetapi ia dapat sambil melakukan kegiatan lain, yang biasa, yang sama se-kali tidak ada hubungannya dengan masalah.
·      
          3. Melahirkan Ide
Ide atau solusi yang seirama ini dicari-cari mulai ditemukan.Terkadang ide muncul pada saat yang tidak ada hubungannya dengan masalah yang ada. Ia bisa muncul tiba-tiba. Di sini ia harus dapat dengan cepat dan tanggap menangkap dan memformulasikan baik ide maupun pemecahan masalah lanjutan dari ide.
·        4.  Evaluasi dan Implementasi
Tahap ini merupakan tahap tersulit dalam tahapan-tahapan proses kreativitas karena dalam tahap ini seseorang haruslebih serius, disiplin, dan benar-benar berkonsentrasi. Wirausahawan yang sukses dapat mengidentifikasi ide-ideyang mungkin dapat dikerjakan dan memiliki kemampuan untuk melaksanakannya. Lebih penting lagi, ia tidak menyerah begitu saja bila menghadapi hambatan.
·         Melahirkan Ide
Ide atau solusi yang seirama ini dicari-cari mulai ditemukan. Terkadang ide muncul pada saat yang tidak ada hubungannya dengan masalah yang ada. Ia bisa muncul tiba-tiba. Di sini ia harus dapat dengan cepat dan tanggap menangkap dan memformulasikan baik ide maupun pemecahan masalah lanjutan dari ide tersebut.

Tentang Inovasi

Menurut Hills, Gerald, (2008), inovasi didefinisikan sebagai ide, praktek atau obyek yang dianggap baru oleh seorang individu atau unit pengguna lainnya. Menurut Suryana (2003:10) inovasi yaitu: “sebagai kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan”.
Sebuah kemampuan perusahaan untuk menggunakan bentuk dan proses organisasi baru bisa meningkatkan kemampuannya dalam mencari peluang baru secara internal, seperti kemajuan teknologi, dan hal-hal eksternal seperti pasar baru atau memperluas pasar. Inilah yang menghasilkan kesuksesan entrepreneurial.
Menurut Georgellis, Joyce dan Woods (2001) mengatakan bahwa bisnis entrepreneurial yang digambarkan melalui kapasitasnya membuat rencana ke depan, kapasitasnya dalam berinovasi dan kemauan mengambil resiko, akan memudahkannya berinovasi, dan juga berkembang dan tumbuh dengan sukses. Inovasi adalah karakteristik kunci dari sebuah bisnis entrepreneurial yang mempengaruhi kinerja bisnis.
Menutut Keeh, Hean Tat, Nguyen, Mai, Ping (2007) Inovasi memiliki peranan yang sangat penting karena terdapat alas an berikut:
§  Teknologi berubah sangat cepat seiring adanya produk baru, proses dan layanan baru dari pesaing, dan ini mendorong usaha entrepreneurial untuk bersaing dan sukses. Yang harus dilakukan adalah menyesuaikan diri dengan inovasi teknologi baru.
§  Efek perubahan lingkungan terhadap siklus hidup produk semakin pendek, yang artinya bahwa produk atau layanan lama harus digantikan dengan yang baru dalam waktu cepat, dan ini bisa terjadi karena ada pemikiran kreatif yang menimbulkan inovasi.
§  Konsumen saat ini lebih pintar, bergolongan dan menuntut. Mereka mengharap lebih dalam hal kualitas, pembaruan, dan harga. Skill inovatif karena itu dibutuhkan untuk memuaskan kebutuhan konsumen sekaligus mempertahankan mereka.
§  Dengan pasar dan teknologi yang berubah sangat cepat, ide yang sejatinya bagus bisa semakin mudah ditiru, dan ini membutuhkan metode penggunaan produk, proses yang baru dan lebih baik, dan layanan yang lebih cepat secara kontinyu dan
§  Inovasi bisa menghasilkan pertumbuhan lebih cepat, meningkatkan segmen pasar, dan menciptakan posisi korporat yang lebih baik.

·         Jenis-Jenis Inovasi 

Ancok,D.(2012:36-40)  memaparkan  beberapa  jenis  inovasi.  Keunggulan  sebuah organisasi  terletak  pada  kemampuan  untuk  mengahasilkan  produk dengan  kualitas  tinggi (quality), harga yang murah (price) dan penyampaian produk yang cepat kepada pengguna. Inovasi  bukan  hanya  menyangkut  penciptaan  suatu  produk,  melainkan  inovasi  dapat dilakukan pada berbagai aspek yaitu  proses,  metode, struktur organisasi, hubungan, strategi, pola pikir, dan pelayanan. Beberapa jenis inovasi tersebut dijelaskan sebagai berikut :
  • Inovasi Proses :  inovasi proses dilakukan dalam rangka menyederhanakan proses  kerja agar efisien atau menemukan proses yang baru sehingga meninggalkan proses lama demi membuat loncatan pencapaian kinerja organisasi.
  • Inovasi Metode :  contoh  dari inovasi  metode antara  lain metode  pengajaran  (Teacher-based  learning)  berubah  menjadi  pembelajaran  berbasis  mahasiswa  (student  based learning).
  •  Inovasi  Struktur  Organisasi  :  inovasi  dapat  dilakukan  dengan  mengubah  struktur organisasi.  Sebagai  contoh perubahan  dari struktur  organisasi yang  birokratis menjadi struktur oragisasi yang lintas fungsi dan organisasi jaringan sehingga pola kerja dan pola komunikasi lebih fleksibel dan cepat.
  •   Inonasi  Hubungan  :  hubungan  dalam  bisnis  yang  semula  mengabaikan  peran  para pelanggan dan pemasok membuat biaya bisnis lebih mahal.Sehingga perlu dikembangkan hubungan kemitraan dengan organisasi lain dalam wujud membantu pengembangan mitra bisnis  atau  dalam  bentuk  aliansi  bisnis. Sebagai  contoh  kerjasama  antara  perusahaan penerbangan dengan bank melalui kartu kredit dengan label kedua perusahaan tersebut.
  •  Inovasi  Strategi :  mengubah  orientasi  strategi  yang semula  lebih  berorientasi  internal menjadi  berorientasi  eksternal.  Contoh  strategi  yang  dilakukan  Jepang  pada  awalnya tertutup  dan  sangat fanatik  dengan  budayanya  setelah  restorasi  meiji  Jepang  menjadi Negara terbuka yang belajar banyak hal-hal yang baik dari negara-negara lain.
  • Inovasi Pola  Pikir :  Pola pikir  menentukan tindakan  yang diambil  dalam  menghadapi masalah.Sebagai  contoh  pola  pikir  manajemen  lama  yang  mengasumsikan  karyawan adalah orang  yang malas, tidak  bertanggungjawab, hanya mau  menerima upah  dengan kerja seadanya.Pola  pikir tersebut  perlu  dirubah menjadi  asumsi yang positif  terhadap karyawan.
  •  Inovasi Produk : inovasi produk perlu dilakukan karena konsumen mengiginkan produk yang multiguna. Selain itu konsumen juga menginginkan produk murah, kuat, sedehana dalam pengoperasian dan penggunaannya.Hal lain yang perlu diperhatikan  adalah produk yang  dipakai  seseorang  menjadi  bagian  dari  kepribadiannya  sehingga  desain  produk, tampilan perlu disesuaikan dengan karakteristik pengguna.
  • Inovasi  Pelayanan  :  pelayanan  bagian  yang  sangat  penting  dari  pemasarann  sebuah produk dan  jasa. Pelayanan meyangkut  emosi. Orang  akan meninggalkan  produk atau jasa  bila  pemberi  layanan  lambat  bekerja,  tidak  ramah,  marah-marah,  cemberut  dan menunggu  lama.  Sebagai  contoh  agen  perjalanan  eksekutif  memberikan  pelayanan lengkap


Kreativitas dan Inovasi dengan Distribusi dan Marketing Produksi

Menurut Hultman, Miles, Morgan (2008) menyatakan interprestasi kewirausahaan dalam pemasaran meliputi: (1) Orientasi konsumen versus “orientasi inovasi”. Manajer dan pemilik usaha berpendapat bahwa perubahan lebih sering dipicu oleh eksistensi ide baru atau tekanan kompetitif, bukan kebutuhan konsumen yang dapat diketahui dengan pasti.
Kohli, A. and Jaworski, B. (2005) menyatakan bahwa bisnis awal tidak melalui analisis pasar tetapi melalui perasaan intuitif tentang sesuatu yang harus dibutuhkan. Kreativitas dan inovasi dalam pengembangan produk atau jasa adalah kegiatan pemasaran dari entrepreneurship yang sukses dan tidak melalui kegiatan penelitian yang hati-hati tentang kebutuhan konsumen.
Skala aktivitas entrepreneurial yang paling banyak digunakan, yang dikemukakan oleh Carson, D, Cromie, S, Mc Gowan, P and Hill, J (2007), didasarkan pada dimensi perilaku seperti pengambilan resiko, inovasi dan respon proaktif. Inovasi entrepreneurial meliputi penyesuaian dalam upaya pendekatan pasar. Kegiatan yang dilakukan meliputi: mendekati segmen pasar baru dengan jasa tertentu, atau meningkatkan jasa ke konsumen yang ada dengan kata lain, penyesuaian tambahan dan inovatif yang menciptakan keunggulan kompetitif.

Kesimpulan

Ada dua aspek penting pada kreatifitas yaitu proses dan manusia. Proses yang berorentasi tujuan, yang di desain untuk mencapai solusi suatu permasalahan. Sedangkan manusia merupakan sumber daya yang menentukan solusi. Proses tetap sama, namun pendekatan yang digunakan dapat bervariasi. Antara wirausahawan yang satu dan yang lainnya pastilah melakukan cara atau strategi yang berbeda-beda dalam membangun bisnisnya. Cara atau strategi inilah yang menentukan hasil akhir yang dihasilkan. Semakin kreatif orang tersebut menggunakan peluang yang ada, maka semakin baik pula hasil dari bisnis yang mereka jalankan.

Referensi :

  1. Modul Bahan ajar e-learning, Entrepreneurship and Inovation Management. Universitas Mercu Buana
  2. Carson, D., Cromie, S, Mc Gowan, P and Hill, J, 2007. Marketing and Entrepreneurship in SMEs–An Innovative Approach, London: Prentice Hall
  3. Georgelllis, Y, Joyce P. and Woods, A, 2001. Entrepeneurial Action, Innovation and Enterprise Development. Journal SMEs of Entrepreneurship, Vol.6 No.2
  4. Hills, Gerald, 2008. Marketing and Entrepreneurship, Research Ideas and Opportunities. Journal SMEs of Research Marketing and Entrepreneurship, Vol.2 No.4
  5. Hultman, Miles, Morgan, 2008. The Evaluation and Development of Entrepreneurial Marketing. Journl of Small Business management, Vol46, Issue 1, P99-112
  6.  Jawwad, MAA. (2004).  Mengembangkan  Inovasi  dan  Kreativitas  Berpikir  Pada  Diri  dan Organisasi.Penerbit : PT. Syaamil Cipta Media Bandung
  7.  Kelly,T., dan  Littman,J.  (2001). The  Art of Innovation  : Pelajaran Kreativitas  dari IDEO, Perusahaan Desain Terkemuka di Amerika. Edisi Terjemahan.Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
  8.   Keeh, Hean Tat, Nguyen, Mai, Ping, 2007. The Effects of Entrepreneurial Orientation and Marketing Informationon the Performance of SMEs. Journal of Bussines Venturing, Juli. Vol.22, Issue 4, P.592-611.
  9. Kohli, A. and Jaworski, B., 2005. Market Oriented: The constrauct, Research Preposition and Managerial Implication, Jurnal of Marketing, April, Vol 541-18.
  10.  Suryana, 2003. Kewirausahaan, Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menunju Sukses, Edisi Revisi, Penerbit: Salemba Empat, Jakarta.

No comments:

Post a Comment