Suatu organisasi agar bisa bersaing dengan perusahaan lain maka perlu melalukan inovasi secara terus-menerus dalam berbagai aspek, baik produk, layanan, proses kerja, metode maupun lainnya. Salah satu modal untuk melakukan inovasi adalah adanya kreativitas. Keterkaitan antara keduanya yaitu kreativitas merupakan pengembangan ide-ide baru sedangkan inovasi adalah proses penerapan ide-ide tersebut secara aktual ke dalam praktek.
Kreativitas
merupakan interaksi antara potensi individu dengan lingkungan. Agar kreativitas
berkembang di organisasi maka ada beberapa upaya yang dilakukan yaitu curah
pendapat di dalam tim/kelompok kerja, gaya kepemimpinan yang mendorong
kreativitas meliputi pengampilan keputusan partisipati, kepemimpinan
transformasional, high exchange dan mengmbangkan kultur kreatif.
Fontana,
A. (2011:1) menjelaskan inovasi
adalah keberhasilan sosial
dan ekonomi berkat diperkenalkannya
atau ditemukannya cara-cara baru atau
kombinasi baru dari cara-cara
lama dalam mentransformasi input menjadi output
sedemikian rupa sehingga berhasil menciptakan perubahan
besar dalam hubungan
antara nilai guna
atau nilai manfaat, setidaknya yang dipersepsikan oleh konsumen dan/atau pengguna) dan
nilai moneter atau harga.
Perekonomian yang berdaya inovasi mampu menghasilkan nilai tambah yang unik dan
substansial bagi masyarakat
dan pada gilirannya
berimbas positif kepada
pelaku-pelaku perekonomian dan
seluruh perekonomian. Dewasa
ini, dengan sistem perekonomian
yang sangat terbuka maka dampak daya-daya inovasi dan keberhasilan
inovasi suatu perekonomian akan berimbas pada perekonomian lain.
Kecenderungan meningkatnya
praktek-praktek inovasi pada
organisasi-organisasi dewasa ini dan pada masa mendatang banyak dipicu
utamanya perubahan kondisi lingkungan eksternal, mulai perubahan kondisi lingkungan umum dan global
( demografi, sosial budaya, ekonomi,
politik-hukum, teknologi,
iklim bumi) hingga perubahan lingkungan persaingan bisnis
(Fontana,2011:6).
Picuan
eksternal saja tidak cukup untuk membuat organisasi dan individu berinovasi.
Organisasi dan individu perlu
memperlengkapi diri dengan perangkat-perangkat penunjang inovasi, baik yang
berwujud maupun yang nirwujud. Pemimpin dan kepemimpinan menjadi faktor penting,
tidak ada inovasi
tanpa kepemimpinan. Selain
itu, kreativitas dari
dalam organisasi menjadi faktor pemicu
keduanya munculnya inovasi. Kreativitas menjadi salah satu faktor yang memungkinkan ditemukannya ide baru,
pengembangan baru hingga cara baru diseminasi barang atau jasa yang
dihasilkan (Fontana,2011:7).
Berdasarkan
uraian diatas maka dapat saya analisis fungsi dan peranan dari kreativitas dan
inovasi dalam aspek input, proses dan ouput sampai dengan distribusi dan
markering produksi.
B. Kajian Teori
Tentang Kreativitas
Suryana
(2003:10) menyatakan bahwa kreativitas adalah: “Berpikir sesuatu yang
baru”.“Kreativitas sebagai kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk
menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan dalam menghadapi peluang”.
Jawwad,
AA. (2004:3) menjelaskan arti
kreativitas secara etimologis
adalah memunculkan sesuatu yang
baru tanpa ada
contoh sebelumnya. Suatu
produk yang dikategorikan
kreatif akan memenuhi sifat-sifat baru
dan unik pada formasi finalnya, meski unsur-unsur dasar memang sudah
ada sebelumnya. Para pakar lain mendefinisikan bahwa kreativitas adalah proses yang
menghasilkan karya baru serta memungkinkan diaplikasikan baik dalam bidang
keilmuan, keseniaan, kesusastraan maupun bidang lainnya.
Bisa
dikatakan, Kreativitas merupakan suatu topik yang relevan tidak hanya bagi
wirausaha yang baru memulai, tetapi juga bagi bisnis dan kegiatan bisnis pada
umumnya. Kretivitas merupakan sumber penting dalam penciptaan daya saing untuk
semua organisasi yang peduli terhadap growth (pertumbuhan) dan change
(perubahan).
Untuk
memacu kreativitas yang tinggi ada 4 tahapan menurut Edward de Bono (1970)
dalam proses kreatif, yaitu:
· 1. Latar Belakang atau Akumulasi
Pengetahuan
Kreasi
yang baik biasanya didahului oleh penyelidikan dan pengumpulan informasi. Hal
ini meliputi membaca, berbicara dengan orang lain, menghadiri pertemuan pro-fesional
dan penyerapan informasi sehubungan dengan masalah yang tengah digeluti.
·
2. Proses Inkubasi
Dalam
tahap ini seseorang tidak selalu harus terus menrus me-mikirkan masalah yang
tengah dihadapinya, tetapi ia dapat sambil melakukan kegiatan lain, yang biasa,
yang sama se-kali tidak ada hubungannya dengan masalah.
·
3. Melahirkan Ide
Ide
atau solusi yang seirama ini dicari-cari mulai ditemukan.Terkadang ide muncul
pada saat yang tidak ada hubungannya dengan masalah yang ada. Ia bisa muncul
tiba-tiba. Di sini ia harus dapat dengan cepat dan tanggap menangkap dan
memformulasikan baik ide maupun pemecahan masalah lanjutan dari ide.
· 4. Evaluasi dan Implementasi
Tahap
ini merupakan tahap tersulit dalam tahapan-tahapan proses kreativitas karena
dalam tahap ini seseorang haruslebih serius, disiplin, dan benar-benar
berkonsentrasi. Wirausahawan yang sukses dapat mengidentifikasi ide-ideyang
mungkin dapat dikerjakan dan memiliki kemampuan untuk melaksanakannya. Lebih
penting lagi, ia tidak menyerah begitu saja bila menghadapi hambatan.
·
Melahirkan Ide
Ide
atau solusi yang seirama ini dicari-cari mulai ditemukan. Terkadang ide muncul
pada saat yang tidak ada hubungannya dengan masalah yang ada. Ia bisa muncul
tiba-tiba. Di sini ia harus dapat dengan cepat dan tanggap menangkap dan
memformulasikan baik ide maupun pemecahan masalah lanjutan dari ide tersebut.
Tentang
Inovasi
Menurut
Hills, Gerald, (2008), inovasi
didefinisikan sebagai ide, praktek atau obyek yang dianggap baru oleh seorang
individu atau unit pengguna lainnya. Menurut Suryana (2003:10) inovasi yaitu: “sebagai kemampuan untuk
menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan dan peluang untuk
meningkatkan dan memperkaya kehidupan”.
Sebuah
kemampuan perusahaan untuk menggunakan bentuk dan proses organisasi baru bisa
meningkatkan kemampuannya dalam mencari peluang baru secara internal, seperti
kemajuan teknologi, dan hal-hal eksternal seperti pasar baru atau memperluas
pasar. Inilah yang menghasilkan kesuksesan entrepreneurial.
Menurut
Georgellis, Joyce dan Woods (2001) mengatakan bahwa bisnis entrepreneurial yang
digambarkan melalui kapasitasnya membuat rencana ke depan, kapasitasnya dalam
berinovasi dan kemauan mengambil resiko, akan memudahkannya berinovasi, dan
juga berkembang dan tumbuh dengan sukses. Inovasi adalah karakteristik kunci
dari sebuah bisnis entrepreneurial yang mempengaruhi kinerja bisnis.
Menutut
Keeh, Hean Tat, Nguyen, Mai, Ping (2007) Inovasi memiliki peranan yang sangat
penting karena terdapat alas an berikut:
§ Teknologi
berubah sangat cepat seiring adanya produk baru, proses dan layanan baru dari
pesaing, dan ini mendorong usaha entrepreneurial untuk bersaing dan sukses.
Yang harus dilakukan adalah menyesuaikan diri dengan inovasi teknologi baru.
§ Efek
perubahan lingkungan terhadap siklus hidup produk semakin pendek, yang artinya
bahwa produk atau layanan lama harus digantikan dengan yang baru dalam waktu
cepat, dan ini bisa terjadi karena ada pemikiran kreatif yang menimbulkan
inovasi.
§ Konsumen
saat ini lebih pintar, bergolongan dan menuntut. Mereka mengharap lebih dalam
hal kualitas, pembaruan, dan harga. Skill inovatif karena itu dibutuhkan untuk
memuaskan kebutuhan konsumen sekaligus mempertahankan mereka.
§ Dengan
pasar dan teknologi yang berubah sangat cepat, ide yang sejatinya bagus bisa
semakin mudah ditiru, dan ini membutuhkan metode penggunaan produk, proses yang
baru dan lebih baik, dan layanan yang lebih cepat secara kontinyu dan
§ Inovasi
bisa menghasilkan pertumbuhan lebih cepat, meningkatkan segmen pasar, dan
menciptakan posisi korporat yang lebih baik.
·
Jenis-Jenis
Inovasi
Ancok,D.(2012:36-40) memaparkan
beberapa jenis inovasi.
Keunggulan sebuah organisasi terletak
pada kemampuan untuk
mengahasilkan produk dengan kualitas
tinggi (quality), harga yang murah (price) dan penyampaian produk yang
cepat kepada pengguna. Inovasi
bukan hanya menyangkut
penciptaan suatu produk,
melainkan inovasi dapat dilakukan pada berbagai aspek yaitu proses,
metode, struktur organisasi, hubungan, strategi, pola pikir, dan
pelayanan. Beberapa jenis inovasi tersebut dijelaskan sebagai berikut :
- Inovasi Proses : inovasi proses dilakukan dalam rangka menyederhanakan proses kerja agar efisien atau menemukan proses yang baru sehingga meninggalkan proses lama demi membuat loncatan pencapaian kinerja organisasi.
- Inovasi Metode : contoh dari inovasi metode antara lain metode pengajaran (Teacher-based learning) berubah menjadi pembelajaran berbasis mahasiswa (student based learning).
- Inovasi Struktur Organisasi : inovasi dapat dilakukan dengan mengubah struktur organisasi. Sebagai contoh perubahan dari struktur organisasi yang birokratis menjadi struktur oragisasi yang lintas fungsi dan organisasi jaringan sehingga pola kerja dan pola komunikasi lebih fleksibel dan cepat.
- Inonasi Hubungan : hubungan dalam bisnis yang semula mengabaikan peran para pelanggan dan pemasok membuat biaya bisnis lebih mahal.Sehingga perlu dikembangkan hubungan kemitraan dengan organisasi lain dalam wujud membantu pengembangan mitra bisnis atau dalam bentuk aliansi bisnis. Sebagai contoh kerjasama antara perusahaan penerbangan dengan bank melalui kartu kredit dengan label kedua perusahaan tersebut.
- Inovasi Strategi : mengubah orientasi strategi yang semula lebih berorientasi internal menjadi berorientasi eksternal. Contoh strategi yang dilakukan Jepang pada awalnya tertutup dan sangat fanatik dengan budayanya setelah restorasi meiji Jepang menjadi Negara terbuka yang belajar banyak hal-hal yang baik dari negara-negara lain.
- Inovasi Pola Pikir : Pola pikir menentukan tindakan yang diambil dalam menghadapi masalah.Sebagai contoh pola pikir manajemen lama yang mengasumsikan karyawan adalah orang yang malas, tidak bertanggungjawab, hanya mau menerima upah dengan kerja seadanya.Pola pikir tersebut perlu dirubah menjadi asumsi yang positif terhadap karyawan.
- Inovasi Produk : inovasi produk perlu dilakukan karena konsumen mengiginkan produk yang multiguna. Selain itu konsumen juga menginginkan produk murah, kuat, sedehana dalam pengoperasian dan penggunaannya.Hal lain yang perlu diperhatikan adalah produk yang dipakai seseorang menjadi bagian dari kepribadiannya sehingga desain produk, tampilan perlu disesuaikan dengan karakteristik pengguna.
- Inovasi Pelayanan : pelayanan bagian yang sangat penting dari pemasarann sebuah produk dan jasa. Pelayanan meyangkut emosi. Orang akan meninggalkan produk atau jasa bila pemberi layanan lambat bekerja, tidak ramah, marah-marah, cemberut dan menunggu lama. Sebagai contoh agen perjalanan eksekutif memberikan pelayanan lengkap
Kreativitas
dan Inovasi dengan Distribusi dan Marketing Produksi
Menurut
Hultman, Miles, Morgan (2008) menyatakan interprestasi kewirausahaan dalam
pemasaran meliputi: (1) Orientasi konsumen versus “orientasi inovasi”. Manajer
dan pemilik usaha berpendapat bahwa perubahan lebih sering dipicu oleh eksistensi
ide baru atau tekanan kompetitif, bukan kebutuhan konsumen yang dapat diketahui
dengan pasti.
Kohli,
A. and Jaworski, B. (2005) menyatakan bahwa bisnis awal tidak melalui analisis
pasar tetapi melalui perasaan intuitif tentang sesuatu yang harus dibutuhkan. Kreativitas
dan inovasi dalam pengembangan produk atau jasa adalah kegiatan pemasaran dari
entrepreneurship yang sukses dan tidak melalui kegiatan penelitian yang
hati-hati tentang kebutuhan konsumen.
Skala
aktivitas entrepreneurial yang paling banyak digunakan, yang dikemukakan oleh Carson,
D, Cromie, S, Mc Gowan, P and Hill, J (2007), didasarkan pada dimensi perilaku seperti
pengambilan resiko, inovasi dan respon proaktif. Inovasi entrepreneurial meliputi
penyesuaian dalam upaya pendekatan pasar. Kegiatan yang dilakukan meliputi:
mendekati segmen pasar baru dengan jasa tertentu, atau meningkatkan jasa ke
konsumen yang ada dengan kata lain, penyesuaian tambahan dan inovatif yang menciptakan
keunggulan kompetitif.
Kesimpulan
Ada
dua aspek penting pada kreatifitas yaitu proses dan manusia. Proses yang
berorentasi tujuan, yang di desain untuk mencapai solusi suatu permasalahan.
Sedangkan manusia merupakan sumber daya yang menentukan solusi. Proses tetap
sama, namun pendekatan yang digunakan dapat bervariasi. Antara wirausahawan
yang satu dan yang lainnya pastilah melakukan cara atau strategi yang berbeda-beda
dalam membangun bisnisnya. Cara atau strategi inilah yang menentukan hasil
akhir yang dihasilkan. Semakin kreatif orang tersebut menggunakan peluang yang
ada, maka semakin baik pula hasil dari bisnis yang mereka jalankan.
Referensi :
- Modul Bahan ajar e-learning, Entrepreneurship and Inovation Management. Universitas Mercu Buana
- Carson, D., Cromie, S, Mc Gowan, P and Hill, J, 2007. Marketing and Entrepreneurship in SMEs–An Innovative Approach, London: Prentice Hall
- Georgelllis, Y, Joyce P. and Woods, A, 2001. Entrepeneurial Action, Innovation and Enterprise Development. Journal SMEs of Entrepreneurship, Vol.6 No.2
- Hills, Gerald, 2008. Marketing and Entrepreneurship, Research Ideas and Opportunities. Journal SMEs of Research Marketing and Entrepreneurship, Vol.2 No.4
- Hultman, Miles, Morgan, 2008. The Evaluation and Development of Entrepreneurial Marketing. Journl of Small Business management, Vol46, Issue 1, P99-112
- Jawwad, MAA. (2004). Mengembangkan Inovasi dan Kreativitas Berpikir Pada Diri dan Organisasi.Penerbit : PT. Syaamil Cipta Media Bandung
- Kelly,T., dan Littman,J. (2001). The Art of Innovation : Pelajaran Kreativitas dari IDEO, Perusahaan Desain Terkemuka di Amerika. Edisi Terjemahan.Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
- Keeh, Hean Tat, Nguyen, Mai, Ping, 2007. The Effects of Entrepreneurial Orientation and Marketing Informationon the Performance of SMEs. Journal of Bussines Venturing, Juli. Vol.22, Issue 4, P.592-611.
- Kohli, A. and Jaworski, B., 2005. Market Oriented: The constrauct, Research Preposition and Managerial Implication, Jurnal of Marketing, April, Vol 541-18.
- Suryana, 2003. Kewirausahaan, Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menunju Sukses, Edisi Revisi, Penerbit: Salemba Empat, Jakarta.
No comments:
Post a Comment