Indonesia adalah salah satu Negara kesatuan yang di
dalamnya dipenuhi dengan keragaman serta kekayaan. Ada berbagai suku bangsa dan
budaya serta ras, daerah dan juga kepercayaan agama. Selain itu, masih banyak
lagi keragaman budaya yang ada di Indonesia.
Fredrich Ratzel (1844-1904), Ahli geografi
kebangsaan Jerman mengungkapkan bahwa manusia dan kehidupannya sangat
bergantung pada alam, perkembangan kebudayaan sangat dipengaruhi oleh alam, demikian
pula dengan mobilitasnya yang tetap dibatasi oleh kondisi alam di permukaan
bumi. Searah dengan itu Ellsworth Huntington iklim di dunia sangat menentukan
perkembangan kebudayaannya. Sensus Penduduk 2010 menunjukkan setidaknya terdapat lebih dari 300 kelompok etnis,
1.340 suku bangsa, dan 652 bahasa daerah di Indonesia. Berdasarkan penjelasan
sebelumnya, faktor geografis Indonesia lah yang menyebabkan terbentuknya budaya
yang heterogenitas. Hal ini menyebabkan perbedaan akan pandangan hidup,
perilaku sosial, dan sistem kepercayaan. Pada zaman dahulu, aktivitas perdagangan
di lalu lintas perairan Indonesia membawa penyebaran agama Hindu, Buddha, dan
Islam. Sebagai contoh, di Kerajaan Mataram Islam dimana terjadi akulturasi
budaya Islam dan Hindu-Jawa. Selain itu, di masa kolonialisme Indonesia juga
mendapat pengaruh budaya Barat dari beberapa negara penjajah. Peristiwa
tersebut membawa kebudayaan Kristen dan Katolik menyebar dan bercampur dengan
budaya setempat. Adapun keragaman budaya Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Keragaman Agama
Berdasarkan
Badan Pusat Statistik (2010), Secara umum, terdapat 6 agama yang resmi diakui
oleh Pemerintah Republik Indonesia. Agama-agama tersebut terdiri atas Islam
(87%), Kristen (7%), Katolik (3%), Hindu (1,7%), Buddha (0,7%), dan Konghucu
(0,05%).
Adapun
keragaman agama secara mayoritas berada di wilayah Indonesia sebagai berikut.
- Islam -> Aceh, Pulau Jawa, Nusa Tenggara Barat
- Kristen -> Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Papua, Papua Barat, Maluku
- Katolik -> Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat
- Hindu -> Bali
- Buddha -> DKI Jakarta
- Konghucu -> Bangka Belitung
2. Keragaman Bahasa
Secara
umum, penduduk Indonesia dalam kesehariannya menggunakan bahasa daerahnya
masing-masing. Sensus penduduk mencatat berbicara dengan bahasa daerah
(79,45%), bahasa Indonesia (19,94%), dan bahasa asing (0,35%). Adapun provinsi
yang mayoritas menggunakan bahasa Indonesia adalah DKI Jakarta, Papua Barat,
Kepulauan Riau, Sumatera Utara, dan Kalimantan Timur. Jika menurut jumlah
penuturannya, bahasa yang terbanyak digunakan adalah sebagai berikut.
1. | Bahasa Jawa | 7. | Bahasa Bugis |
2. | Bahasa Indonesia | 8. | Bahasa Aceh |
3. | Bahasa Sunda | 9. | Bahasa Bali |
4. | Bahasa Madura | 10. | Bahasa Melayu |
5. | Bahasa Batak | 11. | Bahasa Banjar |
6. | Bahasa Minangkabau | 12. | Bahasa Poso-Pamona |
3. Keragaman Budaya dan Adat Istiadat
Keragaman
ini dikategorikan oleh van Vollenhoven menjadi 23 suku bangsa yang umum
diketahui, yaitu sebagai berikut.
AcehBangka BelitungKepulauan Barat DayaGayo-Alas dan BatakKalimantanIrianNias dan BatuSangir TalaudTimorMinangkabauGorontaloBali dan LombokMentawaiTorajaJawa Tengah dan Jawa TimurSumatera SelatanSulawesi SelatanSurakarta dan YogyakartaEngganoTernateJawa BaratMelayuAmbon dan Maluku
Sumber: Siany dan Atiek (2009)
4. Keragaman Ras dan Etnik
Keragaman
ras dan etnik di Indonesia dimulai sejak sekitar 20.000 tahun yang lalu. Adapun
keragaman tersebut terdiri atas sebagai berikut.
- Ras Mongoloid -> Daerah Indonesia bagian Barat seperti Pulau Sumatra, Jawa, dan Kalimantan. Meliputi:
- Ras Melayu Tua (Proto Melayu)
- Ras Melayu Muda (Deutro Melayu)
- Ras Papua Melanezoid -> Pulau Aru, Papua, dan Pulau Kai
- Ras Negroid -> Semenanjung Malaka dan Kepulauan Andaman
- Ras Weddoid -> Siak Riau, Sumatera Selatan, Pulau Muna, dan Kepulauan Mentawai
No comments:
Post a Comment